ALLAH adalah ismudz Dzat yang mengandung seluruh pengertian yang ada
dalam Asmaul Husna. Allah SWT Mahaesa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang
"Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Mahaesa, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang." (QS. 2/Al- Baqoroh: 163) "Dia-lah Yang
Awal, Yang Akhir, Yang Zhohir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu." (QS. 57/ATHadid: 3). Yang dimaksud dengan "Yang Awal"
ialah yang telah ada sebelum segala sesuatu ada. "Yang Akhir" ialah yang
tetap ada setelah segala sesuatu musnah. "Yang Zhohir" artinya yang
nyata karena banyak buktinya. "Yang Batin" artinya tidak ada sesuatu pun
yang menghalangi-Nya. Dan Dia lebih dekat kepada makhluk-Nya melebihi
makhluk itu sendiri kepada dirinya.
Allah SWT penguasa tunggal alam semesta, serta pemilik segala keagungan,
dan kemuliaan. "Dia tidak berawal, dan juga tidak berkhir. "Dialah
Allah, tiada Tuhan selain Dia, Maha Raja Yang Mahasuci. Yang
Mahasejahtera, Yang Menjaga keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang
Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. 59/Al-Hasyr: 23) "Semua
yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki
kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. 55/Ar-Rohman: 26-27).
Tiada seorang pun yang setara dengan Allah SWT. Oleh karena itu kafirlah
orang-orang yang menyekutukannya. Sungguh telah kafir orang-orang yang
berkata, "Sesungguhnya Allah itu ialah Almasih putraMaryam," Padahal
Almasih sendiri berkata, "Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu." (QS. 5/ATMaidah: 72) Juga kafirlah orang-orang yang
menyekutukan-Nya. "Sungguh kafirlah orang-or-angyang mengatakan, bahwa
Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari
apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka
akan ditimpa azab yang pedih." (QS. 5/Al-Maidah: 73)
Jelaslah bahwa orang yang mengakui ajaran tritunggal atau trinitas
(yaitu mempercayai adanya tuhan bapak, tuhan anak, dan roh kudus)
terhitung kafir. Sebab Allah SWT Maha Esa, tidak punya pasangan dan
tidak punya sekutu. Dia juga tidak beranak, dan tidak diperanakkan,
serta tidak ada sesuatu pun yang menyamai-Nya. (Katakanlah Muhammad),
"Sesungguhnya Malmtinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan
tidak beranak." (QS. 72/AT]in: 3) Katakanlah (Muhammad), "Dia-lah Allah,
Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara
dengan-Nya." (QS. 112/Al- Ikhlas: 1-4)
Allah SWT tidak menyerupai sesuatu, dan tiada sesuatu pun yang
menyerupai-Nya. "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia." (QS.
A2/Asy-Syuro: 11) Dia juga tidak membutuhkan apapun dari makhluknya.
"Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang
Maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu,) Maha Terpuji." (QS. 35/Fathir:
15) Allah SWT juga menegaskan, "Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun
dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan
kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi Rezeki Yang memiliki kekuatan
lagi sangat kokoh." (QS. 51 /Adz-Dzariyat: 58)
Allah SWT memilik arasy, yaitu singgahsana-Nya di atas langit ke tujuh
yang tidak dapat diketahui hakikatnya oleh akal manusia, tapi dapat
diyakini kebenarannya, namun Dia Maha Suci dari sifat isticjror
(menetap). "...Dia adalah Tuhan yang memiliki ’Arasy (singgasana) yang
agung." (QS. 9/At- Taubalr. 129) "... Dia berada di atas ’Arasy untuk
mengatur segala sesuatu." (QS. 10/Yunus: 3)
Allah SWT sangat dekat dengan hamba-hamba-Nya. "Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoaapabila
dia berdoa kepada-Ku. (QS. 2/Al-Baqoroh 186). Permohonan kepada Allah
ini haruslah dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara apapun.
Sejauh manakah kedekatan Allah SWT dengan hamba-Nya? Dia berfirman, "Dan
sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya." (QS. 50/Qof: 16)
Allah SWT Maha Berkuasa atas segala sesuatu. "Sungguh Tuhanmu, Dialah
Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui.’’ (QS. 15/Al-Hijr: 86) Apabila Dia
ingin menciptakan sesuatu, hanya berfirman "kun (jadilah)", maka jadilah
apa yang dikehendaki-Nya. "Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan ) Isa
bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah,
kemudian Dia berkata kepadanya: ’Jadilah’, maka jadilah sesuatu itu."
(QS. 3/Ali Imron: 59) "Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan
hak (benar), ketika Dia berkata: "jadilah", maka jadilah sesuatu itu.
(QS. 6/Al- An’am: 73)
Semua Allah SWT ciptakan dengan seimbang. "(Dia) Yang menciptakan langit
berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada
ciptaan Tuhan yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu
melihat sesuatu yang cacat?" (QS. 67/Al-Mulk: 3) Allah SWT juga
menyempurnakan dan memberi petunjuk pada ciptaan-Nya. "Sucikanlah nama
Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan
(ciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi
petunjuk." (QS. 87/Al-A’la 1-2)
Tentang kekuasaan-Nya, Allah SWT menjelaskannya dengan tamsil Burung.
Dan ingatlah ketika Ibrohim berkata, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati," Allah berfirman,
"Belum percayakah engkau?" Dia (Ibrohim) menjawab, "Aku percaya, tetapi
agar hatiku tenang (mantap)." Dia (Allah) berfirman, "Kalau begitu
ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu, kemudian letakkan di
atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka,
niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." (QS. 2/Al-Baqoroh: 260)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar