Nama sebenarnya ialah Akhnuh.
Jika dilihat silsilahnya ia merupakan keturunan ke tujuh dari Nabi
Adam. Meskipun demikian Nabi Idris merupakan nabi dan rasul kedua
setelah nabi Adam. Untuk lebih jelasnya perhatikan silsilah nabi Idris
di bawah ini:
Akhnuh bin Yarid bin Mahlail bin Qoinan bin Anusy bin Syit bin Adam.
Nabi Idris memimpin ummat yang masih termasuk keturunan Qobil. Umat ini
pada waktu itu banyak yang rusak akhlaknya.sehingga Allah menunjuk Idris
sebagai nabi sekaligus rasul-Nya. Allah pun memberi mukjizat kepadanya
berupa kepandaian di segala bidang. Dengan adanya mukjizat tersebut nabi
Idris dapat membuktikan bahwa dirinya adalah pesuruh Allah untuk
membenahi akhlak umatnya dan mengajak untuk menyembah kepada Allah.
Di antara mukjizat nabi Idris berupa kepandaian itu ialah sebagai berikut:
- Dengan izin Allah ia dapat menunggang kuda. Waktu itu masih jarang umatnya yang dapat menunggang kuda sehebat nabi Idris
- Dengan izin Allah ia dapat menulis dengan menggunakan pena. Dengan adanya mukjizat ini maka umat yang semula tidak mengakui kenabiannya akhirnya menurut perintah nabi Idris. Sebab waktu itu belum ada orang yang bisa menulis seperti nabi Idris.
- Dengan izin Allah ia dapat menjahit pakaian sehingga tampak gagah dan tampan. Semula umat beliau belum ada yang bisa membuat pakaian.
Untuk itu kita seharusnya bersyukur kepada Allah yang telah memberi
mukjizat nabi Idris berupa jahit menjahit sehingga sekarang model
pakaian banyak ragamnya. Hal ini disebabkan oleh nabi Idris yang tidak
menyembunyikan kepadaiannya.
Nabi Idris mendapat kitab dari Allah sebanyak 30 shohifah. Dalam kitab
ini berisi ajaran kebenaran seperti halnya Al Qur'an. Kitab itu
merupakan petunjuk yang disampaikan kepada umatnya. Sehingga umat yang
sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit kembali pada jalan yang
benar.
Akhnuh atau Idris juga mendapat gelar "Asadul Usud" yang berarti
singa. Mengapa demikian ? Sebab beliau tidak pernah berputus asa dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi. la tidak pernah mengenal
takut menghadapi umatnya yang kafir. Meskipun demikian ia lidak pernah
menyombongkan diri. la juga mempunyai sifat pemaaf, sehingga umatnya
segan dan menurut saat nabi Idris menyuruh kembali ke jalan yang benar.
Karena Idris memiliki sitat dan tabiat yang baik dan pemaaf akhirnya
Allah memberikan derajat yang tinggi, sebagaimana yang telah diterangkan
dalam Al Qur'an surat Maryam ayat 56 sebagai berikut:
Artinya: " Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris
(yang tersebut) di dalam Al Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang
sangat membenarkan dan seorang nabi".
Nabi Idris (yang menurut Al Qur'an adalah yang membenarkan) bermaksud
membenarkan ajaran Samawi. Karena di dalam kitab yang diturunkan Allah
kepadanya merupakan ajaran kebenaran dan meng-Esakan Allah.
Kemudian Allah mengangkatnya sebagai orang yang tinggi derajatnya karena
ia mempunyai sifat pemaaf dan bertabiat baik. Dalam hal ini Allah
menerangkan pada Al Qur'an surat Maryam ayat 57 yang berbunyi:
Artinya: " Dan Kami telah mengangkatnya pada martabat yang tinggi".
Setelah tugas yang diembannya selesai dan banyak pengikutnya, maka Allah
pun memanggilnya. Dengan demikian Nabi Idris meninggal dunia setelah
pengikutnya kembali pada jalan Allah.
Meskipun demikian masih ada beberapa orang yang tidak mau diajak Idris
untuk kembali pada jalan yang benar. Nabi Idris hanya mendoakan mereka
agar dibuka pintu hatinya oleh Allah sehingga jalan kesesatan yang
selama ini dilakukannya bisa berbalik.
Sebagai seorang nabi, ia tidak mendoakan yang bersifat mencelakakan, melainkan untuk kebaikan umatnya yang masih belum sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar