Nabi
Muhammad SAW adalah penutup para Nabi. Tidak ada nabi sesudahnya. Sabda
Rasulullah SAW :“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku adalah seperti
seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan, kemudian ia memerintahkan
dan mempercantik bangunan tersebut, kecuali satu tempat batu-bata di
salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya, mereka kagum
dan berkata : "Duhai, jika batu-bata ini diletakkan?" Akulah batu-bata
itu, dan aku adalah penutup para Nabi.“ (HR bukhari dan Muslim)
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." (Al-Ahzab: 21).
Sahabat
sekalian, ada pepatah yang mengatakan 'Tak kenal maka tak sayang'.
Begitu pulalah halnya kita dengan Nabi Muhammad SAW, Rasulullah teladan
kita. Bagaimana kita mencintai beliau dan mengikuti sunnahnya bila kita
tidak mengenalnya? Agar kita dapat memperoleh gambaran yang utuh dan
menyeluruh tentang sosok yang mulia ini, tidak ada jalan lain kecuali
mengetahui jalan atau jejak kehidupan beliau.
Mengetahui jalan atau jejak kehidupan beliau adalah agar kita dapat :
- Memahami pribadi kenabian Rasulullah melalui celah-celah kehidupan dan kondisi-kondisi yang pernah dihadapinya, untuk menegaskan bahwa Rasulullah bukan hanya seorang yang ‘besar’ di antara kaumnya, tetapi sebelum itu beliau adalah seorang Rasulullah dengan wahyu dan taufiq dari-Nya.
- Agar kita menndapatkan gambaran menyangkut seluruh aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan pedoman kehidupannya. Tidak diragukan lagi betapapun kita sebagai kaum muslim mencari tipe ideal mengenai salah satu aspek kehidupan , maka akan mendapatkannya pada kehidupan Rasulullah secara jelas dan sempurna. Karena itu, Allah menjadikannya qudwah bagi seluruh manusia, sebagaimana Firman Allah: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu ...“ (QS Al-Ahzab : 21)
- Agar kita mendapatkan sesuatu yang dapat membawanya untuk memahami kitab Allah dan semangat tujuannya. Hal ini karena banyak ayat-ayat al-Quran yang baru bisa ditafsirkan dan dijelaskan maksudnya melalui peristiwa-peristiwa ynag pernah dihadapi dan disikapi Rasulullah.
- Agar kita dapat mengumpulkan sekian banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum ataupun akhlak. Sebab tak diragukan lagi bahwa kehidupan Rasulullah merupakan gambaran nyata dari sejumlah prinsip dan hukum Islam
- Agar setiap kita memiliki contoh hidup menyangkut cara-cara pembinaan dan dakwah. Rasulullah merupakan seorang da’i pemberi nasehat dan pembina yang baik, yang tidak segan-segan mencari cara-cara pembinaan yang pendidikan terbaik selama beberapa periode dakwahnya.
Yang terpenting
adalah bahwa seluruh kehidupan beliau mencakup seluruh aspek sosial dan
kemanusiaan yang ada pada manusia, baik sebagai pribadi ataupun sebagai
anggota masyarakat yang aktif.
Kehidupan Rasulullah memberikan
kepada kita contoh-contoh mulia, baik sebagai pemuda Islam yang lurus
perilakunya dan terpercaya di antara kaum dan juga kerabatnya, ataupun
sebagai da’i kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik, yang
mengerahkan segala kemampuan utnuk menyampaikan risalahnya. Juga sebagai
kepala negara yang mengatur segala urusan dengan cerdas dan bijaksana,
sebagai suami teladan dan seorang ayah yang penuh kasih sayang, sebagai
panglima perang yang mahir, sebagai negarawan ynag pandai dan jujur, dan
sebagai Muslim secara keseluruhan (kaffah) yang dapat melakukan secara
imbang antara kewajiban beribadah kepada Allah dan bergaul dengan
keluarga dan sahabatnya dengan baik.
Nasab Rasulullah
Nasabnya
ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib ( namanya Syaibatu
al-Hamid) bin Hisyam bin Abdi Manaf ( namanya al-Mughirah) bin Quraisy
(namanya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Khuzaimah
bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan.
Itulah
nasab Rasulullah yang telah disepakati. Selebihnya dari yang telah
disebutkan di atas masih diperselisihkan. Tetapi hal yang sudah tidak
diperselisihkan lagi ialah, bahwa Adnan termasuk anak Isma’il AS bin
Ibrahim AS, bapak para Ambiya, bapak agama tauhid serta kekasih Allah.
Dan bahwa Allah telah memilihnya (Nabi Muhammad SAW) dari kabilah yang
paling bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun dari
karat-karat jahiliyah yang menyusup ke dalam nasabnya.
Muslim
meriwayatkan dengan sanadnya dari Rasulullah SAW, beliau bersabda :
"Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma’il dan memilih
Quraisy dari Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku
dari Bani Hasyim."
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada
tahun gajah, yakni tahun dimana Abrohah al-Asyram berusaha menyerang
Mekkah dan menghancurkan Ka’bah. Lalu Allah menggagalkan dengan mu’jizat
yang mengagumkan, sebagaimana diceritakan di dalam Al Qur’an.
Ia
dilahirkan dalam keadaan yatim. Bapaknya Abdullah meninggal ketika
ibunya mengandungnya dua bulan. Lalu ia diasuh oleh kakeknya Abdul
Muththalib, dan disusukannya sebagaimana tradisi Arab waktu itu kepada
seorang wanita Bani Sa’d bin Bakar, bernama Halimah binti Dzu’aib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar