WELCOME


WELCOME TO MY BLOG KAWASAN ANAK RANTAU BENGKULU ASLI (ARABEAS)ARABEAS.BLOGSPOT.CO.ID &(ADIZAHARA.COM CINTA YANG INDAH ADALAH CINTA YANG MENGUTAMAKAN KESADARAN UNTUK SALING MENJAGA SATU SAMA LAIN

ARABEAS.BLOGSPOT.CO.ID

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by arabeas.blogspot.co.id

THAKS ALL



JANGAN LUPA FOLLOW MY BLOG ADIZAHARA.COM UNTUK SELALU MENDAPATKAN UPDATE TIPS DAN TRIK TERBARUTERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Senin, 07 Desember 2015

PUISI RINDU

Engkau kah Itu?


Engkau kah itu?
Yang berdendang sendu
Dengan seuntai senandung rindu
Diantara rintihan sang kalbu
Yang terus tenggelam dalam kubangan pilu
Terinjak-injak derap langkah sang waktu

Engkau kah itu?
Yang menimpakanku ber ton-ton rindu
Dengan sejuta lembar bayangmu
Merebut tiap hempasan nafasku
Mengikat tiap persendian tulangku
Dengan merindukanmu.. Aku menemukanmu

Engkau kah itu?
Yang mencintaiku
Yang melengkapi semua asaku
Yang bermain di atas taman hatiku
Yang selalu berdendang di ujung rinduku
Yang takkan hilang meski disapa mesra sang bayu

Engkau kah itu?
Yang perlahan menaklukanku..

Aku Merindukanmu


Sudut sepi, ketika itu..
Kembali aku merindukanmu, sangat rindu
Gundah, resah dan gelisah menari-nari di kalbu
Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu
Masih ku ingat saat itu.. Ya saat itu
Saat kau bunuh aku dengan diammu
Namun.. Masih saja aku merindukanmu, sangat rindu

Kubangan hening kala itu..
Bayanganmu hadir dibibir ilusiku
Hadirkan sebersit senyum terindah milikmu
Senyum yang semakin memberatkan rinduku
Haruskah ku buang bayangmu itu?
Haruskah aku?
Ah.. Aku tidak dan tak akan mampu
Wahai engkau.. Dengan cara inilah aku mencintaimu

Kamar senyiku, saat itu..
Sayup-sayup ku ingat kembali kisahku
Kau tahu apa yang kutemukan? Cintamu, cuma itu
Cinta yang membuka mataku
Pula yang membuka hatiku
Dan dalam hatiku, aku melihatmu, bidadariku
Hingga takan bosan ku berbisik di telingamu
“Aku Merindukanmu”

Di Dalam Dada


Jika dibelah dada ku
Akan nampak semua yang ada di angan
Ada gunung, ada lembah, ada pohon di pinggir sawah
Ada jalan setapak menuju rumah
Ada kerinduan di sana..

Tapi ada juga kota lama
Dengan gedung runtuh
Dan langit terbakar menyala merah
Ada juga hutan rimba
Tempat nyawa tersesat
Terbayang di dalam lengking rusa
Yang lari dengan kaki terluka

Sudah berkumandang sebelum sempat bersuara
Kalau kerinduan tak terangkum dalam dada
Bagaimana kata seakan terbit dari tiada
Tangan akan hampa meraih ke udara

Sepenggal Kerinduan


Bungaku yang telah pergi..
Kau pernah tumbuh di taman hati
Harum mu pun masih mewangi
Dan tercium sampai kini
Pertanyaannya tak habis disini

Tapi sampai kapan ini terjadi
Sampai kapan aku merindukanmu
Sampai kapan kau tetap segar mewangi
Dan tak menjadi layu di hatiku.. Di sini..

Jari-jari Sepi, Belai Aku..


Ku titipkan cerita ini pada bayu menerpa
Ku tebar rasa ini bersama dayu seruling gembala
Ku gantungkan asa ini di tepi lengkung bianglala
Dan bahkan..

Ku selipkan rindu ini dalam tumpuk bebatuan
Ku benamkan cinta ini dalam genang lautan
Ku simpan rindu ini dalam rumah pasir pantai
Hingga.. Lagi dan lagi..

Ku buat untai kerinduan ini sebagai dawai do’a
Ku dendang syair rindu ini menjadi kidung hati
Ku jadikan bias rindu ini untuk pelengkap sepi

Jika Ada Rindu..


Jika ada celah ruang rindu dalam dimensi relungku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada sisa waktu dalam kerinduanku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada gumpalan rindu dalam rongga dadaku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa

Jika ada satu cinta dalam lubuk sukmaku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada tumpukan rindu dalam beku heningku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Dan jika benar dunia mengakui keberadaanku
Pun hanya kamu yang tahu untuk siapa

Archa Kerinduan

Masih aku terpaku
Retak muka remuk raga
Merindukanmu seperti batu
Tatapan mata selalu di angan
Merajut rindu bergelayut
Menantimu seperti batu
Di hatiku terpendam
Bungkam dalam diam sang malam
Merindukanmu seperti batu
Hampa dalam bayang siang
Kosong dalam tenang malam
Merenungimu seperti batu

Tidak ada komentar: