Proses berjalan secara
turun temurun, bermula dari maha kasih dan maha sayang dari sang
pencipta, menciptakan kehidupan, di ruang semesta tak terungkap tanya.
Inilah yang menjadi bekal manusia menempuh kehidupan, melawan derasnya
nafsu dan keegoaan diri manusia, namun hakikat tak akan bisa dielakkan,
tercipta sebagai makhluk sosial yang tak bisa bertahan sendiri.
Semua sifat itu dimiliki oleh manusia, iri, dengki, rasa suka, benci, ketamakkan, merasa paling hebat, paling rupawan bermuara amarah dan pertikaian. Dengan apa untuk mengembalikannya kalau bukan dengan kasih sayang.
'Tasbih-Tasbih Hati' ini mencoba untuk mengurai satu persatu rahasia yang ada di hati, tentang kerinduan pada Sang Pencipta dan talian darahnya, mencintai pekerjaan, tentang perihnya kecewa, tentang untuk bertahan dari cobaan.
Bagaimana untuk merawat hati, karena hidup berpangkal dari sana untuk merasa, untuk bertindak, menngintruksikan indera laian untuk menyikapi.
Selama hidup terus berjalan, selama usia masih dalam hembusan, gumamkan terus Tasbih-Tasbih Hati, keseimbangan, hidup bersosial untuk bertahan, rasa keinginan dan kesetiaan, ataukah keinginan memiliki sepenuhnya ikat saja dengan isyraf, agar tak ada luka yang benar-benar dalam.
Semua sifat itu dimiliki oleh manusia, iri, dengki, rasa suka, benci, ketamakkan, merasa paling hebat, paling rupawan bermuara amarah dan pertikaian. Dengan apa untuk mengembalikannya kalau bukan dengan kasih sayang.
'Tasbih-Tasbih Hati' ini mencoba untuk mengurai satu persatu rahasia yang ada di hati, tentang kerinduan pada Sang Pencipta dan talian darahnya, mencintai pekerjaan, tentang perihnya kecewa, tentang untuk bertahan dari cobaan.
Bagaimana untuk merawat hati, karena hidup berpangkal dari sana untuk merasa, untuk bertindak, menngintruksikan indera laian untuk menyikapi.
Selama hidup terus berjalan, selama usia masih dalam hembusan, gumamkan terus Tasbih-Tasbih Hati, keseimbangan, hidup bersosial untuk bertahan, rasa keinginan dan kesetiaan, ataukah keinginan memiliki sepenuhnya ikat saja dengan isyraf, agar tak ada luka yang benar-benar dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar