Malam yakni payung hangat
Yang memaku jiwaku pada pena dan kertas;
Pesona sajak berhamburan
(Tentang apa saja)
Biar kantung mata menghitam jadi setengah
Bola, kutahu ada dongeng untuk anak cucuku
Kelak; bahagia... Bilang saja iya
Siluet lampu jalan yakni bapak dari
Langkahku yang masih merangkak; menembus
Sepi ibu kota
Bila ada bisik dari gemuruh daun mangga
Itu yakni cercaan yang menyembelih kerasnya
Kepala di haluan yang salah; kusuka
Temui saja tawa bahagiaku yang bekerjsama sampul
Duka di tanah rantau; kamu 'kan tahu bahwa lentera emasku
Adalah sumbangan dari ibu larik doaku
Dan, teruntukmu
Sajak ini ada
Yang memaku jiwaku pada pena dan kertas;
Pesona sajak berhamburan
(Tentang apa saja)
Biar kantung mata menghitam jadi setengah
Bola, kutahu ada dongeng untuk anak cucuku
Kelak; bahagia... Bilang saja iya
Siluet lampu jalan yakni bapak dari
Langkahku yang masih merangkak; menembus
Sepi ibu kota
Bila ada bisik dari gemuruh daun mangga
Itu yakni cercaan yang menyembelih kerasnya
Kepala di haluan yang salah; kusuka
Temui saja tawa bahagiaku yang bekerjsama sampul
Duka di tanah rantau; kamu 'kan tahu bahwa lentera emasku
Adalah sumbangan dari ibu larik doaku
Dan, teruntukmu
Sajak ini ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar