Sampai pada suatu
peristiwa yang membuat hatinya terkejut, putranya yang bungsu jatuh
sakit kejang-kejang dan paru-parunya infeksi. Pada saat itu juga
dilarikan putranya ke rumah sakit. Dalam keterpurukan dirinya terasa
sakit, menyesakkan. Wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya
begitu hancur, remuk redam. Suaminya pergi, anak sedang sakit sementara
ia harus juga terus mencari nafkah untuk anak-anaknya. 'Ya Allah, begitu
berat cobaan hidupku ini,' ucapnya lirih. Dia sedang putus asa karena
masalah tiada kunjung berakhir. Pada saat itu kedatangannya ke Rumah
Amalia untuk bershodaqoh, memohon kepada Allah untuk kesembuhan putranya
dan keutuhan keluarga.
Keajaiban itu terjadi ketika dirinya sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter mendatanginya dan mengatakan, 'Besok putra ibu boleh pulang.' Ia merasakan bahwa semua itu terjadi atas kehendak Allah. Anugerah Allah tidak sampai disitu. Suami yang meninggalkan dirinya dan anak-anaknya tiba-tiba pulang, bersimpuh dipangkuannya meminta maaf karena telah meninggalkannya pergi. Buah ketakwaannya kepada Allah membuat dirinya memaafkan kesalahan suami. Sejak itu kehidupan rumah tangga mereka berubah. Kesabaran ia sebagai seorang istri membuahkan hasil, anak-anak dan suaminya telah berubah menjadi lebih baik dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Banyak orang bersyukur pengorbanan dirinya terutama mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Keajaiban itu terjadi ketika dirinya sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter mendatanginya dan mengatakan, 'Besok putra ibu boleh pulang.' Ia merasakan bahwa semua itu terjadi atas kehendak Allah. Anugerah Allah tidak sampai disitu. Suami yang meninggalkan dirinya dan anak-anaknya tiba-tiba pulang, bersimpuh dipangkuannya meminta maaf karena telah meninggalkannya pergi. Buah ketakwaannya kepada Allah membuat dirinya memaafkan kesalahan suami. Sejak itu kehidupan rumah tangga mereka berubah. Kesabaran ia sebagai seorang istri membuahkan hasil, anak-anak dan suaminya telah berubah menjadi lebih baik dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Banyak orang bersyukur pengorbanan dirinya terutama mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar