Subhanallah, Inilah Kisah Perjalanan Haji yang Menghebohkan Dunia
Setiap
tahun, umat Islam dari seluruh dunia mengambil bagian dalam pertemuan
terbesar di Bumi yang disebut sebagai ibadah haji. Ibadah haji adalah
termasuk salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi yang sudah mampu
secara fisik dan finansial, setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Ibadah
haji dilakukan selama beberapa hari, dimana orang kulit putih, coklat
dan hitam, kaya dan miskin, raja dan petani, pria dan wanita, tua dan
muda akan berdiri dalam kedudukan yang sama di hadapan Allah, semua
orang akan berseru kepada Allah untuk mendapatkan ridho-Nya. Hari-hari
ini adalah hari-hari yang merupakan puncak spiritual setiap Muslim yang
akan dikenang seumur hidup mereka.
Perjalanan
haji di jaman modern ini tidaklah begitu sulit dilakukan asalkan kita
mempunyai uang dan kondisi fisik yang memungkinkan. Akan tetapi, tidak
semua orang seberuntung itu, beberapa orang harus menempuh perjalanan
berbulan-bulan untuk sampai ke Mekah. Berikut 8 kisah perjalanan haji
inspiratif :
1. Ibnu Batutah (meninggal tahun 1368), Maroko
Ibnu Batutah |
Sampai sekarang, Ibnu Batutah dikenal sebagai salah satu “penjelajah terbesar sepanjang jaman”. Dia telah berkelana sejauh sekitar 120.000 km atau 75.000 mil. Ibnu Batutah lahir di kota Tangier,
Maroko, dia memulai perjalanan ke Mekah pada tahun 1325. Selama
pengembaraannya, Ibnu Batutah tercatat mengunjungi Mekah sebanyak 4
kali, dan selama itu pula dia tidak pernah mengambil rute yang sama. Dia
telah melintasi lebih dari 40 negara dan bertemu dengan sekitar 60
kepala negara. Memoar perjalanannya, yang dikenal sebagai Rihla, ditulis
selama perjalanannya, mencatat nama lebih dari 2.000 orang yang ia
temui atau makam orang terkenal yang ia kunjungi.
2. Guru Nanak (meninggal tahun 1539), Pakistan
Guru Nanak |
Guru Nanak atau dikenal dengan nama lain Guru Nanak Dev adalah pendiri dari aliran Sikh di
India. Dalam perjalanannya ke Mekah dia ditemani oleh seorang
pengikutnya, Bhai Mardana, dengan membawa tongkat di tangannya dan
koleksi sajak-sajak di dalam sakunya, serta kendi untuk berwudu. Guru
Nanak melakukan perjalanan itu sedikitnya selama dua puluh tahun. Selama
waktu itu ia telah mengunjungi sebagian besar wilayah India, ke timur
sampai ke Burma, ke selatan sampai ke Sri Lanka dan ke utara sampai
menyeberangi Himalaya melewati Tibet dan Cina. Selama perjalanan yang
tak kenal lelah itu dia hanya berjalan kaki dan hidup dari alam dan
kemurahan hati orang lain, yang di kemudian hari banyak diantara mereka
yang menjadi pengikutnya.
3. Choiron Nasichin, Indonesia
Choiron Nasichin |
Kalau berbicara mengenai perjalanan haji yang tidak biasa, Indonesia juga
mempunyai cerita itu. Adalah Choiron Nasichin, pria asal Kecamatan
Sumobito, Jombang, sempat membuat geger lantaran ulah nekatnya dengan
nebeng pesawat rombongan haji di bandara Juanda.
Ceritanya bermula dengan keinginan Choiron yang menggebu-gebu untuk naik
haji. Akan tetapi karena tidak adanya biaya, akhirnya pada tahun 1992
dengan hanya berbekal uang Rp. 54.000, dia nekat berangkat ke Juanda,
dan dengan cara melompati pagar bandara, dia pun ikut “menyusup”
diantara rombongan calon haji. Aksinya baru ketahuan setelah pesawat
hampir sampai di bandara King Abdul Aziz, ketika pramugari menanyakan
dokumen perjalanannya, sehingga ia pun terpaksa dipulangkan.
Setelah peristiwa menghebohkan itu, pada tahun 1994, Choiron Nasichin
akhirnya benar-benar bisa berangkat haji atas biaya dari seseorang
bernama Haji Tosim. Kemudian di tahun 2005 dia berangkat haji lagi
dibiayai oleh seorang pengusaha. Meskipun sudah berhaji 2 kali, sampai
sekarang orang menyebutnya sebagai “Haji Nunut”.
4. Nathim Cairncross (28) dan Imtiyaz Ahmad Haron (25), Afrika Selatan
Nathim Cairncross dan Imtiyaz Ahmad Haron |
Pada tahun 2010, dua orang pemuda Afrika Selatan mengayuh sepeda ke Arab
Saudi untuk melakukan perjalanan haji. Nathim Cairncross, 28, dan
Imtiyaz Ahmad Haron, 25, keduanya dari Cape Town, mengatakan bahwa
mereka merasa senang telah berhasil memenuhi impian mereka melaksanakan
ibadah haji. "Mengayuh sepeda ke Arab Saudidari Cape Town
adalah pengalaman yang melelahkan. Kami memang berniat melakukan
perjalanan haji dengan cara ini agar kami bisa merasakan sendiri
kerasnya melakukan ibadah haji," kata Cairncross, seorang pemuda yang
berprofesi sebagai perencana tatakota.
Ketika ditanya mengapa mereka memilih untuk naik sepeda, Cairncross
berkata: "Ini memberi kita banyak kesempatan untuk bertemu dan
berinteraksi dengan orang dari negara yang berbeda. Selain itu, selama
perjalanan kami bisa berdakwah di mana pun kami berhenti untuk
menginap."
5. Salim Moumou Eljeddahoui (25), Perancis
Salim Moumou Eljeddahoui (sumber gambar) |
Pada tahun 2007, mahasiswa Perancis berusia 25 tahun, Salim Moumou
Eljeddahoui telah bersepeda lebih dari 3.000 mil melalui negara-negara
yang berbeda untuk tiba di kota suci Mekah. Eljeddahoui yang sekarang
pindah ke kota Nottingham, Inggris untuk belajar bahasa Inggris, mengikuti jejak kakeknya yang berjalan kaki dari Perancis ke Mekah untuk naik haji.
"Kakek
saya butuh waktu enam bulan untuk sampai ke Mekah, saat itu kondisi
untuk makan dan tidur masih sangat sulit," kata Eljeddahoui, "Saya ingin
merasakan kondisi yang sama dan kesulitan yang sama."
6. Dzhanar Aliyev Magomed Ali (63), Chechnya
Dzhanar Aliyev Magomed Ali (sumber gambar) |
Bertujuan untuk mencari pengalaman spiritual terbesar dalam hidupnya,
Dzhanar Aliyev Magomed Ali, 63 tahun dari Chechnya, pada tahun 2007
telah melintasi 13 negara mengendarai sepedanya yang sudah karatan untuk
bergabung dengan hampir tiga juta Muslim dari seluruh dunia dalam
melakukan ibadah haji.
Magomed Ali membutuhkan sekitar 10 minggu perjalanan dari Urus-Martan, sebuah desa kecil di Chechnya, ke kota suci
Mekah di Arab Saudi. "Aku hanya takut kepada Allah, dan kemungkinan
bahwa saya tidak akan sampai ke tujuan saya," kata Magomed Ali setelah
pulang dari perjalanan ibadah hajinya.
7. Senad Hadzic (47), Bosnia
Senad Hadzic (sumber gambar) |
Ia meninggalkan kota kelahirannya, Banovici, di Bosnia, pada tahun 2012
dan berjalan kaki sekitar 3.540 mil melintasi Bosnia, Serbia, Bulgaria,
Turki, Suriah, Yordania dan Arab Saudi untuk akhirnya mencapai Mekah.
Hanya dengan membawa ransel seberat 20 kg, yang berisi peralatan hidup
sekedarnya, Senad Hadzic mengatakan perjalanannya kadang-kadang menemui
sedikit rintangan. Dia meninggalkan rumahnya dengan hanya berbekal 200
euro dan tidur terutama di masjid-masjid, taman kotadan
kadang-kadang di jalanan. Tapi dia menyatakan perjalanannya yang berat
itu terasa ringan ketika akhirnya dia sampai di Mekah : "Aku benar-benar
sangat senang dan menurutku ini adalah tempat yang paling indah di
dunia."
8. Haroon Patel dkk, Inggris
Haroon Patel dkk. (sumber gambar) |
Setelah 20 bulan perencanaan, beberapa orang pemberani pada tahun 2012
berangkat dari Eurotunnel di Folkestone, Inggris, untuk melakukan
perjalanan ibadah haji dengan menaiki sebuah mini bus. Selama 37 hari
berikutnya mereka melalui rute Perancis, Swiss,Jerman, Austria, Slovenia, Kroasia, Serbiadan Bulgaria.
Pada saat mencapai Turki, mereka harus meninggalkan mini bus mereka dan
melanjutkan perjalanan dengan penerbangan ke Yordania, untuk menghindari
perang saudara yang saat itu mulai melanda Suriah.
Haroon Patel yang berprofesi sebagai Apoteker, mengatakan: "Kami
sebenarnya ingin mengambil rute dari para peziarah zaman dulu dan
berpikir kami akan mampu, tapi itu tidak mungkin kami lakukan karena apa
yang terjadi di Suriah."
Kelompok ini kemudian dari Yordania menggunakan minibus lain melewati Israel untuk
mengunjungi masjid Al Aqsa. Setelah kembali ke Yordania, kemudian
mereka menyeberangi Laut Merah dengan feri ke Nuweiba di Mesir, sebelum
terbang ke Jeddah di Arab Saudi di mana mereka menyelesaikan ibadah
haji, dan tinggal disana selama dua minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar