Sebelum masuk Islam, dia menjuluki dirinya dengan “Yang Terbesar”
karena dia adalah petinju terbaik pada masanya. Bahkan para pengamat
olah raga mengakuinya sebagai petinju terbaik abad ini. Sejarah tinju
belum pernah mengenal petinju secepat dia. Dia berlaga dengan gesit di
atas ring dan memukul KO lawannya, lalu berseru dengan bangga, “Akulah
yang terbesar”.
Akan tetapi setelah masuk Islam, dia
membuang julukan ini, karena tidak suka membanggakan diri dan menjadi
seorang yang sederhana dengan jiwa yang Islami.
Dialah petinju dunia Casius Mercelus Clay yang setelah itu dikenal dengan Muhammad Ali Clay.
Dia bercerita tentang perjalanannya masuk Islam.
-=l00l=-
Aku
dilahirkan di Kentucky, Amerika Serikat. Daerah yang dikenal dengan
ayam goreng khas yang memakai namanya, yang juga terkenal dengan
perbedaan etnis yang kental.
Sejak kecil aku sudah
merasakan perbedaan perlakuan ini karena aku berkulit coklat. Barangkali
hal inilah yang mendorongku untuk belajar tinju agar bisa membalas
perlakuan jahat teman-temanku yang berkulit putih. Dan karena aku
mempunyai bakat serta otot yang kuat sehingga memudahkan jalanku.
Ketika belum genap berusia 20 tahun, aku sudah memenangkan pertandingan kelas berat di Olimpiade Roma tahun 1960.
Hanya
beberapa tahun kemudian aku berhasil merebut juara dunia kelas berat
dari Sony Le Stone dalam pertarungan paling pendek, karena hanya
beberapa menit aku berhasil menjadi juara dunia. Dan di antara tepuk
riuh para pendukung dan kilatan-kilatan alat kamera, aku berdiri didepan
jutaan penonton yang mengelilingi ring dan kamera TV Islam, mengucapkan
dua kalimat syahadat dan mengganti namaku menjadi Muhammad Ali Clay.
Untuk memulai sebuah peperangan baru melawan kebatilan yang
menghalangiku mengumumkan ke-Islaman-ku semudah ini.
Kepindahanku
ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah-fitrah
yang Allah ciptakan untuk manusia. Kembaliku ke fitrah kebenaran
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berfikir, ini dimulai tahun 1960,
ketika seorang teman muslim menemaniku pergi ke masjid untuk
mendengarkan pengajian tentang Islam. Ketika mendengarkan ceramah, aku
merasakan panggilan kebenaran memancar dari dalam jiwaku, menyeruku
untuk menggapainya, yaitu kebenaran hakikat Allah, agama dan makhluk.
Perjalanan
keimananku berlangsung bertahun-bertahun dalam bentuk perbandingan
antara Islam dan Masehi, sebutah perjalanan yang berat, karena
orang-orang disekitarku menghalangiku, kondisi masyarakatku rusak,
kebenaran dan kebatilan bercampur aduk, ditambah lagi dengan doktrin
gereja yang menggambarkan keadaan orang-orang muslim yang lemah dan
terbelakang yang diakibatkan oleh ajaran Islam itu sendiri. Tapi Allah
memberiku petunjuk, dan menerangi jalan pilihanku sehingga aku dapat
membedakan antara realita umat Islam sekarang dengan hakekat Islam yang
abadi. Aku meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang.
Tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis dan ras, semuanya sama
dihadapan Allah azza wa jalla. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka
adalah yang paling bertakwa. Aku meyakini sedang berada didepan sebuah
kebenaran yang tak mungkin berasal dari manusia.
Aku
membandingkan ajaran Trinitas dengan ajaran Tauhid dalam Islam. Aku
merasa bahwa Islam lebih rasional. Karena tidak mungkin tiga Tuhan
mengatur satu alam dengan rapih seperti ini. “Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang”.
(QS. 36 : 40). Ini suatu hal yang mustahil terjadi dan taka akan
memuaskan orang yang berakal dan mau berfikir.
Aku
merasakan betapa orang-orang Islam menghormati Isa A.S. dan ibunya.
Menempatkan mereka pada kedudukan yang sama. Ini hanya ada dalam Islam
atau ajaran Nasrani yang masih murni, adapun yang diucapkan para pendeta
dan pastur adalah kebohongan belaka.
Aku membaca
terjemahan Al-Qur’an dan akupun bertambah yakin bahwa Islam adalah agama
yang hak yang tidak mungkin dibuat oleh manusia. Aku mencoba bergabung
dengan komunitas muslim dan aku mendapati mereka dengan perangai yang
baik, toleransi dan saling membimbing. Hal ini tidak aku dapatkan selama
bergaul dengan orang-orang Nasrani yang hanya melihat warna kulitku dan
bukan kepribadianku.
-=l00l=-
Inilah kisah
masuk Islamnya juara tinju dunia Muhammad Ali Clay yang mengumumkan
ke-Islaman-nya terang-terangan pada saat kemenangannya, seolah-olah dia
ingin memberikan pukulan keras kepada para taghut seperti yang dialami
oleh lawannya Sony Le Stone.
Masuk Islam-nya bukanlah
akhir dari segalanya tapi baru permulaan, karena hari itu adalah hari
kelahirannya yang sebenarnya. Dia memulai hidup barunya dari sini, dia
tinggalkan seluruh masa lalunya yang bertentangan dengan Islam dan
memfokuskan perhatiannya hanya kepada Allah. Surat yang pertama kali dia
hafal adalah Al-Fatihah yang ia memulai perjalanan kedamaian dan
keimanan.
Muhammad Ali berziarah ke Mekkah tahun 1973,
berkali-kali dia kesana dan juga ke Madinah Al-Munawwarh. Dia memohon
ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukannya sebelum
masuk Islam, dan memohon kepada-Nya agar memberinya husnul khatimah.
Sekarang
dia adalah seorang pemimpin keluarga muslim. Dia memberi nama
puteri-puterinya dengan nama-nama yang Islami adalah : Muhammad, Maryam,
Rasyidah, Khalilah, Jamilah, Hana dan Laila. Mereka mempelajari Islam
dan senantiasa pergi ke masjid untuk untuk menjalin hubungan yang abadi
dengan Tuhan mereka dan anak-anak muslim lainnya.
Kini dia
termasuk orang-orang yang giat berdakwah di Amerika dan memberikan
dana. Meskipun demikian dia masih merasa belum memberikan yang terbaik
untuk Islam. Dibenaknya ada harapan dan keinginan untuk memberikan lebih
banya untuk pengabdian kepada agama Allah dan menegakkan kalimah-Nya.
Demikianlah...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
NAROTO LINK 2
ANIMASI BLOG
BUKU TAMU ASLI
Get this widget!
PETIR
NEW VISITOR BLOGER
COSOR NEW
CATEGORI BLOGER
CUSOR NAME
VISOTOR
TWITER BLOG
FOLOW APLIKASI
TOP COMEN BLOGER
KONTAK ADMIN
STATISTIK BLOG
STATISIK TOMAT BLOGER
DAFTAR ISI BLOGER
COLOR LINK BLOGER
- See more at: http://blog.ahmadrifai.net/2012/07/cara-membuat-link-warna-warni-rainbowlink.html#sthash.Ay0OWP5e.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar